test2_Mahjong Ways Tictactoe - Apps on Google Play

- Kamis,Mahjong Ways Tictactoe - Apps on Google Play 20 Februari 2025 04:09 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat menegaskan program pemusatan latihan nasional (Pelatnas) 2025 untuk cabang-cabang olahraga tidak dibubarkan, namun dikurangi sesuai dengan skala prioritas.
"Terkait yang ramai soal pembubaran pelatnas saya kira tidak ada. Tapi setidaknya ada yang dikurangi dengan berbagai prioritas," kata Taufik dalam laman Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Jakarta, Kamis.
Taufik meninjau kegiatan Pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu (19/2).
Sembari menegaskan tidak ada pembubaran pelatnas akibat kebijakan efisiensi anggaran pada Kemenpora, Taufik menyatakan semua cabang olahraga memang terdampak efisiensi, namun tidak semua kegiatan pelatnas dibubarkan.
Kegiatan pelatnas, kata dia, hanya dikurangi karena diprioritaskan bagi cabang olahraga yang berpotensi meraih medali Asian Games 2026 dan yang berpeluang lolos kualifikasi Olimpiade 2028.
"Kita ada empat sampai cabang olahraga Olimpiade yang berpotensi medali," katanya.
Taufik meminta semua pengurus cabang olahraga bersabar menghadapi kebijakan efisiensi anggaran karena kondisi tersebut tidak berlangsung lama atau berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang.
Baca juga: PB PASI tegaskan tidak ada pembubaran pelatnas dampak dari efisiensi
"Saya dan Menpora (Dito Ariotedjo) tidak mau berasumsi dulu terkait pastinya anggaran. Tapi kita tetap akan mengusahakan balik ke normal lagi," katanya.
Ia juga berharap agar cabang-cabang olahraga membantu mencarikan solusi terbaik dalam mendapatkan anggaran pendukung program kegiatan karena tidak bisa semua hal mengandalkan pemerintah.
Masing-masing pimpinan cabang olahraga, kata dia, juga harus bisa menenangkan atletnya serta memiliki rencana yang baik.
"Jujur, kalau semua mengandalkan pemerintah pasti tidak cukup. Kita realistis saja," katanya.
Kemenpora memangkas anggaran mencapai Rp1,29 triliun untuk penyelenggaraan program kerja pada 2025 sebagai imbas kebijakan efisiensi anggaran pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pagu definitif untuk anggaran tahun 2025 yang sebelumnya senilai Rp2,330 triliun berkurang pasca rekonstruksi menjadi Rp1,034 triliun.
Anggaran pasca rekonstruksi dialokasikan untuk kebutuhan berbagai deputi, yaitu Deputi Bidan Pelayanan Umum sebesar Rp23,7 miliar, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Rp80 miliar.
Selain itu, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Rp473,5 miliar, Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Rp20 miliar, Kesekretariatan Rp422 miliar, dan Lembaga Pengelola Dana Usaha Keolahragaan Rp15 miliar.
Baca juga: Taufik Hidayat: Organisasi olahraga tak bisa hanya andalkan pemerintah
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
相关文章
Timnas futsal putri tergabung di grup neraka Piala Asia Futsal 2025
Kamis, 6 Februari 2025 16:01 WIBwaktu baca 2 menitArsip Foto - Pemain Timnas Futsal Putri Indonesia2025-03-22LPDUK bekerjasama dengan United Allstars bangun ekosistem cheerleading
Kamis, 6 Februari 2025 14:25 WIBwaktu baca 2 menitDirektur LPDUK Ferry Yuniarto Kono (tengah) bersam2025-03-22Gresik Petrokimia petik kemenangan dramatis atas Bandung BJB, 3
Jumat, 14 Februari 2025 17:19 WIBwaktu baca 3 menitArsip foto - Pevoli putri Gresik Petrokimia Pupuk2025-03-22Gubernur Papua: Bonus bagi atlet berprestasi segera dibagikan
Minggu, 9 Februari 2025 18:31 WIBwaktu baca 1 menitPenjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong saat memb2025-03-22Asian Winter Games 2025 jadi bekal Arsa menuju panggung lebih besar
Jumat, 7 Februari 2025 23:27 WIBwaktu baca 2 menitAtlet Indonesia Arsa Mizan Putra Firdaus (kiri) be2025-03-22KONI kerja sama dengan Poltekkes Jakarta 2 perkuat pembinaan olahraga
Senin, 10 Februari 2025 14:38 WIBwaktu baca 3 menitKetua Umum KONI Pusat Marciano Norman (ketiga kir2025-03-22
最新评论